Rabu, 16 Oktober 2013

Motivasi ku adalah Mike portnoy karena dia aku semangat menjadi drummer by Donny

MIKE PORTNOY

Laki-Laki
20 April 1967, Long Beach, AS
Mike Portnoy
Personal:
Michael Portnoy adalah seorang drummer dan backing vocal dari grup band beraliran metal progressive, Dream Theater. Lahir di Long Beach, Amerika pada tahun 20 April 1967 dan dibesarkan di Long Island. Ayah Mike adalah seorang DJ di radio lokal dan membantu Mike untuk menyukai musik pada usia-usia awalnya sebagaimana ditunjukkan Mike bahwa dari koleksi musik ayahnya ia mulai menyukai musik. Mike mengaku mempelajari drum secara otodidak walaupun ia sempat mengambil kelas teori musik pada saat duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan ia sempat bermain di band lokal yang bernama Rising Power dan Inner Sanctum yang keduanya sempat meluncurkan album. Namun, Mike meninggalkan Inner Sanctum saat ia mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Berklee College of Music. Disanalah Mike bertemu dengan John Petrucci dan John Myung yang kemudian mereka membentuk sebuah band yang awalnya bernama Majesty. Majesty adalah cikal bakal dari Dream Theater. Mike menikah dengan Marlene yang seorang gitaris dari band wanita bernama Meanstreak. Dari pernikahannya itu Mike dianugerahi dua orang anak yaitu Melody Ruthandrea dan Max John.

Portnoy terkenal dengan keberanian dan skillnya dalam bermain drum. Ia juga telah mendapatlan 23 penghargaan dari Modern Drummer Magazine.

Karir:
Mike pada dasarnya adalah drummer dari Dream Theater, namun pada 8 September bahwa ia akan hengkang dari Dream Theater. Hengkangnya Portnoy dikarenakan adanya perbedaan pendapat dan kesenangan antar anggota. Disamping itu Portnoy juga memiliki beberapa proyek band sampingan diantaranya Liquid Tension, Translantic, Neal Morse, OSI, John Arch. Portnoy juga menjadi pemian drum untuk Avenged Sevenfold selama tur. Dari kiprahnya bersama band-band tersebut, ia telah berhasil meluncurkan beberapa album. Portnoy telah merilis videonya saat bermain drum bersama dengan Dream Theater maupun dengan band-band proyeknya melalui perusahaan rekamannnya sendiri dalam bentuk MP4.

AWARDS
" Mike Portnoy won the following Modern Drummer magazine Reader's Poll awards:
" Best Up & Coming Talent (1994)
" Best Progressive Rock Drummer (1995-2006)
" Best Recorded Performance (1995 for Awake, 1996 for A Change of Seasons, 1998 for Falling Into Infinity, 2000 for Metropolis, Pt. 2: Scenes From a Memory, 2002 for Six Degrees of Inner Turbulence, and 2007 for Score)
" Best Clinician (2000, 2002)
" Best Educational Video/DVD (2000, 2002)
" Hall of Fame Inductee (2004)

DISCOGRAPHY
With Dream Theater
1989 - WHEN DREAM AND DAY UNITE
1992 - IMAGES AND WORDS
1994 - AWAKE
1997 - FALLING INTO INFINITY
1999 - METROPOLIS PT. 2: SCENES FROM A MEMORY
2002 - SIX DEGREES OF INNER TURBULENCE
2003 - TRAIN OF THOUGHT
2005 - OCTAVARIUM
2007 - SYSTEMATIC CHAOS
2009 - BLACK CLOUDS & SILVER LININGS

With Avenged Sevenfold
2010 - NIGHTMARE
2010 - WELCOME TO THE FAMILY EP

With Transatlantic
2000 - SMPT:E
2001 - BRIDGE ACROSS FOREVER
2009 - THE WHIRLWIND

With Neal Morse
2003 - TESTIMONY
2004 - ONE
2005 - ?
2006 - COVER TO COVER
2007 - SOLA SCRIPTURA
2008 - LIFELINE

Tribute Shows (CD and DVD)
" One Night in New York City - Yellow Matter Custard (2003) (The Beatles) with Paul Gilbert, Neal Morse and Matt Bissonette
" Two Nights In North America - Hammer of the Gods (2006) (Led Zeppelin) with Paul Gilbert, Daniel Gildenlöw, and Dave LaRue
" One Night in Chicago - Cygnus and the Sea Monsters (2006) (Rush) with Paul Gilbert, Sean Malone, and Jason McMaster
" One Night in New York City - Amazing Journey (2007) (The Who) with Paul Gilbert, Billy Sheehan and Gary Cherone

With selected musicians
1984 - RISING POWER: POWER FOR THE PEOPLE (OUT OF PRINT)
1986 - INNER SANCTUM: 12 A.M. (OUT OF PRINT)
2001 - ANDY WEST WITH RAMA: RAMA 1

Instructional DVD Releases
" Portnoy has released several instructional drumming videos/DVDs. These include:
" "Progressive Drum Concepts" (Rittor Music 1995 1 VHS/DVD)
" "Liquid Drum Theater" (Hudson Music 2000 2 DVDs)
" "In Constant Motion" (Hudson Music 2007, 3 DVDs)

Portnoy's self filmed performances
" Portnoy has self-released DRUM-CAM DVDs of the last several Dream Theater and side project recording sessions through his own "MP4" production company. These are "in-studio" recordings typically consisting of Full Band, Isolated Drums tracks, and an Audio Commentary.
" ASIAN CLINIC TOUR (MP4 Productions 2001, 1 DVD) (out of print)
" TEN DEGREES OF TURBULENT DRUMMING (MP4 Productions 2002, 1 DVD)
" DRUMS ACROSS FOREVER (MP4 Productions 2002, 1 DVD)
" DRUMS OF THOUGHT (MP4 Productions 2004, 1 DVD)
" LIVE AT BUDOKAN (MP4 Production 2005, 1 DVD)
" MIKE PORTNOY - DRUMAVARIUM (MP4 Productions 2005, 1 DVD)
" SYSDRUMATIC CHAOS (MP4 Productions 2007, 1 DVD)
" SCORE (MP4 Productions 2008, 1 DVD)
" BLACK CLOUDS & SILVER DRUMMING (MP4 Productions 2009, 1 DVD)
" WHIRLWIND DRUMMING (MP4 Productions 2010, 1 DVD)
Dunia musik kembali berduka dengan meninggalnya sosok yang berpengaruh besar dalam dunia musik. Robert Zildjian selaku ikon dan pendiri alat perkusi bermerk Sabian Cymbals dikabarkan meninggal dunia pada 28 Maret 2013 kemarin.
Robert meninggal setelah berjuang melawan kanker di usia 89 tahun. Beliau meninggalkan istri, 3 anak dan 8 cucu. Kematian Robert pun sangat terasa di kalangan drummer, terutama mereka yang memakai Sabian pada peralatannya. Drummer seperti Neil Perth (Rush), Mike Portnoy (Adrenaline Mob, eks Dream Theater), Ray Luzier (Korn) Chad Smith (Red Hot Chili Peppers) dan lainnya mengucapkan bela sungkawa.
Dalam situsnya Sabian juga mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. mereka mengatakan bahwa kematian Robert tak hanay duka bagi keluarga namun juga seluruh drummer, karena sumbangsih Robert di dunia musik.
Robert Zildjian mendirikan Sabian Cymbals setelah perseteruan keluarga yang mengakibatkan pengusaha lain meninggalkan merek simbal legendaris, Zildjian. Tradisi keluarga ditentukan bahwa rahasia dari perusahaan simbal Zildjian akan diturunkan hanya untuk anak tertua, namun Avedis Zildjian III menawarkan informasi yang suci untuk kedua Robert dan Armand adiknya, akhirnya mengarah ke keretakan yang memecahkan saudara terpisah, meninggalkan mereka sebagai pesaing. (lwr/faj)

Lihat profil: Mike Portnoy, Dream Theater, Korn, Red Hot Chili Peppers

Radiohead Bantah Akan Tampil Di Tokyo


Juru bicara Radiohead telah menyangkal bahwa Radiohead akan melakukan show di Tokyo menjelang rilis album baru mereka.

Kamis 17 Februari, Radiohead memposting pesan dalam bahasa jepang menjelaskan mengenai Tokyo Hachiko Square di Shibuya dan jadwalnya 18:59(JST) besok. Beberapa fans mengira ini tentang kemungkinan tampilnya Radiohead di Jepang, akan tetapi hal itu telah dibantah oleh juru bicara Radiohead sendiri.

"Radiohead tidak akan berada di Jepang besok, jadi para fans sebaiknya tidak pergi menuju Shibuya dengan harapan dapat melihat Radiohead," tegasnya.

Radiohead dijadwalkan akan merilis album barunya 'The Kings Of Limbs' pada hari sabtu.

ALbum baru tersebut diisukan akan berisi delapan lagu baru, walaupun sebelumnya Radiohead menyatakan tidak akan membeberkan detil daftar lagu di album barunya tersebut.

Slide Show

SL

Single Baru The Strokes Dari Album `Angles`

Kamis, 10 Maret 2011


The Strokes merilis lagu dari album barunya 'Angles', sebagai side B dari single terbarunya juga 'Under Cover of Darkness'.

Berdasarkan laporan dari situs resmi The Strokes Thestrokes.com, 'You're So Right' akan tersedia mulai 1 Maret di Amerika Serikat, akan tetapi hanya tersedia dalam bentuk vynil format 7 inch.

Rekaman tersebut akan dirilis pada 16 April di Inggris, untuk Record Store Day.

Album 'Angles' sendiri akan rilis di Inggris pada 21 Maret, sementara itu 'Under Cover Of Darkness' telah dirilis sebagai free download. The Strokes berharap akan dapat menjalani tur Eropa pada bulan Juli

Rabu, 09 Oktober 2013

Metallica Through The Never: Kedahsyatan Konser Cadas

Metallica Through The Never: Kedahsyatan Konser Cadas

Oktober 7, 2013 Tinggalkan Komentar
137948801298258_300x430Ini bukan film dokumenter, tapi suguhan konser Metallica yang dibalut “cerita”. Penggarapan konser demikian apik, membuat kita seakan hadir di arena, menyaksikan persiapan tokoh-tokohnya dari jarak dekat. Efek tiga dimensi (3D) semakin memperpendek jarak itu. Percikan keringat yang berasal dari kibasan rambut pemain bas Robert Trujillo, misalnya, seperti menerpa wajah kita.
Penonton dibawa menyusuri kesibukan di belakang panggung lewat pandangan mata sosok roadie muda bernama Trip (Dane DeHaan). Jangan berharap ada gagasan linear dalam jalan cerita film ini. Singkatnya, Trip diminta untuk mengambil “barang penting” milik Metallica di sebuah truk yang mogok di sebuah jalan. Dalam perjalanan, mobilnya ditabrak. Trip pingsan. Ketika tersadar, ia terjebak di sebuah kota yang menjadi pusat anarki.
Petualangan Trip selanjutnya begitu surealis seiring dengan menggeloranya entakan konser Metallica yang disuguhkan James Hetfield, Lars Ulrich, Kirk Hammett, dan Trujillo. Ketika lagu “Whiplash”, “Cyanide”, dan “For Whom the Bell Tolls” mengguncang stadion yang sesak penonton, di tempat lain di kota tak bernama itu Trip menyaksikan bentrokan massal antara perusuh dan pasukan antihuru-hara. Anarki pun tak terkendali.
Pada satu titik, Trip bergeser perannya dari sekadar “penonton” yang menyajikan semacam narasi menjadi tokoh sentral, yaitu ketika dirinya menjadi target pengejaran kaum perusuh.
Hal itu dimulai ketika Trip mencoba menolong korban kerusuhan yang diseret seorang penunggang kuda bertopeng yang bersenjatakan tombak panjang, khas ksatria abad pertengahan. Tokoh ini menjerat orang-orang di jalan dengan tali lasonya dan kemudian digantung di tiang-tiang lampu.
Sampai di sini, petualangan absurd Trip bersinggungan dengan aksi di panggung lewat suguhan “Master of Puppets”. Sebuah ilustrasi yang dahsyat dan membuat fokus penonton menjadi bercabang. Kita ingin tahu bagaimana kelanjutan nasib Trip, tapi di saat bersamaan ingin secepatnya menyaksikan aksi panggung Metallica.
Tak perlu mengerutkan kening untuk mencari kelogisan jalan cerita. Petualangan Trip bisa jadi merupakan ekspresi bawah sadar yang terstimulasi lirik-lirik lagu Metallica yang kadang suram, pedih, kadang penuh amarah. Seperti halnya perlawanan menghadapi ketidakadilan yang digambarkan dalam “And Justice for All”.
Patung raksasa Dewi Keadilan yang membawa timbangan dengan mata tertutup dibangun di tengah pertunjukan. Patung itu kemudian oleng dan hancur berantakan menghantam panggung. Di tengah situasi yang kaos, keempat pentolan Metallica tidak berhenti bermain. Cabikan gitar dan dentaman drum malah makin edan. Penonton pun histeris.
Ini adalah hiburan bagi para fan Metallica. Dengan aksi panggung yang memikat, lengkap dengan kehebatan teknologi laser, hanya satu yang dirasakan: sungguh beruntung mereka yang menonton langsung konser ini. Seperti juga yang dirasakan Trip ketika kembali pulang ke stadion dengan membawa “barang penting” milik Metallica dan mendapati konser telah usai.

Skid Row Dan Jamrud Sukses Konser Di Semarang

Skid Row Dan Jamrud Sukses Konser Di Semarang

Oktober 7, 2013 Tinggalkan Komentar
Sekitar pukul 21.45, band rock legendaris asal Negeri Paman Sam, Skid Row, tampil di atas panggung di Stadion Tri Lomba Juang, Mugas, Semarang, Minggu (6/10/2013).
Grup band asal New Jersey, AS yang digawangi oleh Rachel Bolan (bass), Dave Sabo (gitar), Scotti Hill (gitar), Johnny Solinger (vokal), dan Rob Hammersmith (drums) itu pun mengobati kangen penggemarnya.
Johnny segera menggebrak panggung dengan lagu ‘Big Guns’. “Halo Semarang, apa kabar?” sapa sang vokalis usai menyanyikan lagu perdana.
Setelah berbasa-basi sejenak, Skid Row pun melanjutkan penampilannya dengan lagu ‘Let’s Go’ dan ’18 and Life’. “Saya sudah lama menunggu konser ini,” ujar seorang fans Skid Row, Dani Waluyo.
Dani mengaku menggemari Skid Row sudah sejak tahun 2000-an. Dia pun menyebutkan beberapa lagu favoritnya, di antaranya Piece of Me, 18 and Life, New Generation, I Remember You, Monkey Business, Get the Fuck Out, dan Youth Gone Wild. “Saya paling suka 18 and Life,” paparnya.
Beruntung bagi Dani, lagu-lagu favoritnya tersebut dinyanyikan di atas panggung. Selain itu, menurut Dani, konser kali ini lebih asyik daripada pada 2008 silam. Saat itu, Skid Row mengadakan konser di Stadion Diponegoro.
“Kali ini jarak antara panggung dan penonton begitu dekat, saya bisa leluasa melihat penampilan Skid Row. Kalau dulu yang di Diponegoro jauh,” ucap warga Ngaliyan tersebut.
Sebelumnya, Enggar tampak bersemangat menirukan setiap lirik lagu yang dibawakan vokalis band Jamrud, Krisyanto, saat konser pembuka di Stadion Tri Lomba Juang.  ‘Berakit-rakit kita ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit dahulu, senang pun tak datang, malah mati kemudian….’ ucap Enggar menirukan lagu berjudul Berakit-rakit, yang dinyanyikan Jamrud dari atas panggung.
“Aku sudah lama banget ngefans Jamrud, lagu-lagunya keren,” ujar gadis bernama lengkap Zalinggar Rahayu itu.
Demi nonton band kesayangan, Enggar memberanikan diri berangkat dari tempat kosnya di Sekaran, Gunungpati, sendirian. Bahkan, larangan sang pacar yang berusaha mencegahnya, tak dihiraukan. “Lebih baik putus daripada gak boleh nonton Jamrud,” aku mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes tersebut.
Diakui Enggar, dia sempat kecewa lantaran jadwal konser yang molor satu jam. Namun, kekecewaannya terobati oleh penampilan apik grup band asal Bandung tersebut. “Tadi jadwalnya jam 19.00, tapi baru mulai jam 20.00,” ucap gadis berjilbab itu.
Usai Jamrud menutup penampilannya dengan lagu ‘Waktu Kumandi’, Enggar pun segera pulang. Penampilan Skid Row pun dia abaikan. “Aku gak tahu lagu-lagunya Skid Row,” katanya. Dari pantaun Tribun, tak hanya Enggar yang turut pulang usai Jamrud turun panggung. Tampak, ratusan Jammers (penggemar Jamrud) membubarkan diri sebelum Skid Row manggung.
Konser Jamrud dan Skid Row yang dipromotori Log Zhelebour ini digelar tanpa sponsor. Sebelum di Semarang, kedua band rock itu telah manggung di Jakarta (1/10/2013) dan Bandung (3/10/2013). Kemudian konser akan dilanjutkan di Yogyakarta (8/10/2013), Malang (10/10/2013) dan terakhir Surabaya (12/10/2013).

guys hari ini kita lihat berita tentang Dream Theater yah

guys hari ini kita lihat berita tentang Dream Theater yah

Dream Theater dijadwalkan merilis album studio ke-12 bertajuk nama band mereka sendiri pada Selasa (24/9/2013). Band progresif metal legendaris asal Boston, Amerika Serikat, ini sekaligus meluncurkan video musik The Enemy Inside, lagu kedua dalam album Dream Theater.
Berita Terkait
Dream Theater Janjikan Album Baru Lebih Dinamis
Dream Theater Janjikan Album Baru Lebih Dinamis
Bridges in The Sky, Buka Konser Dream Theater
Bridges in The Sky, Buka Konser Dream Theater

Billboard termasuk pihak yang berkesempatan menayangkan video musik The Enemy Inside. Video ini disutradarai Bill Fishman yang juga menggarap video musik dari banyak musisi ataupun band seperti The Ramones dan Stevie Ray Vaughan.

Seperti dilansir Billboard, ini menandai pertama kalinya Dream Theater membuat video musik yang secara konseptual menggambarkan satu lagu. Alih-alih melihat penampilan band, para penggemar justru disuguhi gambaran seorang veteran prajurit yang berjuang mengatasi gangguan kejiwaan pascaperang (post-traumatic stress disorder/PTSD).

Gitaris John Petrucci mengungkapkan lagu itu memang ditulis pada awal proses rekaman untuk album Dream Theater. "Pada saat kami tidak membayangkan itu menjadi single ataupun video. Itu hanya jenis seperti banyak lagu dalam teknis yang kita sukai," papar Petrucci.

Petrucci menambahkan, video musik ini memang mengurai permasalahan gangguan kejiwaan yang dialami veteran ataupun korban perang. Video tersebut terinspirasi pula dari banyak kisah nyata para veteran perang.

Dream Theater sekaligus mempersembahkan video tersebut untuk Save a Warrior, sebuah yayasan yang didedikasikan membantu para veteran sembuh dari gangguan kejiwaan akibat pertempuran.

Adapun album Dream Theater berisi sembilan lagu yang diawali intro megah False Awakening Suite. Para penggemar dapat pula menonton dan mendengarkan video musik ataupun cuplikan album tersebut di beberapa situs musik, termasuk Billboard.(Ans)